Armada Call Center 112 Menggunakan Kendaraan Lama
8 Oktober 2022 |
Foto: https://korankaltara.com/
TARAKAN, Koran Kaltara– Layanan call center 112 untuk mendapatkan pelayanan ambulan, mobil jenazah, dan unit pemadan kebaran masih menggunakan armada lama terutama untuk ambulan dan mobil jenazah.
Wali Kota Tarakan Khairul mengharapkan adanya perhatian dari swasta melalui program Corporate Sosial Reponsibility (CSR).
Hal ini dia ungkapkan di sela-sela penyerahan satu unit mobil ambulan dari salah satu perusahaan tambang di Kalimantan Utara yang difasilitasi oleh Anggota DPR RI Komisi VII Ari Yusnita. Menurutnya, layanan call center 112 merupakan program kerja 11 hari Khairul dan Effendy Djuprianto suai dilantik. Layanan ini selain memudahkan, juga membantu masyarakat yang membutuhkan transportasi untuk kondisi darurat secara gratis.
“Masyarakat bisa menyampaikan keluhan melalui layanan ini, sehingga tidak lagi menelepon wali kota atau kepala dinas karena kita sudah sediakan 112 selama 24 jam. Alhamdulillah selama difungsikan sudah ada sekitar 50 warga yang menggunakan, meskipun masih sering telephone iseng masuk. Pesan ambulan begitu sampai tujuan tidak ada orangnya,” terangnya, Kamis (4/4/2019).
Meskipun demikian, Khairul tidak mempersoalkan kondisi ini karena layanan baru sehingga memancing masyarakat untuk membuktikan apakah layanan ini benar-benar berfungsi atau tidak.
“Layanan ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga ketersediaan armada. Kita akui bahwa usia ambulan kita sudah tua yang diperbaiki, cat ulang dan dioperasionalkan sambil menunggu keuangan kita kembali normal. Meskipun kendaraan tua, namun masih layak digunakan, dan bisa jalan dengan baik,” ucapnya.
Dalam mendapatkan bantuan, Khairul melakukan koordiansi dengan Ari Yusnita, yang hanya dalam waktu kurang dari 2 Minggu sudah mendapatkan mobil ambulan yang masih baru.
“Namun untuk mobil jenazah dan angkutan sampah belum bisa mendapatkan bantuan sperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ari Yusnita mengaku bahwa di Kaltara ini perhatian pihak swasta masih sangat minim, bahkan masih ada perusahaan yang enggan menyalurkan program CSR. Dirinya yang menjadi anggota Komisi VII Bidang Pertambangan memiliki akses luas untuk menekan perusahaan di Kaltara menyalurkan CSR nya.
“Sudah ada 3 ambulace yang kita salurkan di Kaltara ini dan besok ada di Desa Setulang yang akan mendapatkan bantuan seperti ini,” pungkasnya. (*)
Sumber: https://korankaltara.com/
423 views